Pada postingan kali ini saya akan menceritakan pengalaman pribadi yang saya alami kurang lebih 2 minggu setelah lebaran 2024 kemarin yang hampir kena tipu oknum bengkel di daerah saya, kabupaten Karanganyar. Mungkin beberapa dari kamu juga pernah mengalami hal serupa atau malah tidak tau kalau sudah kena tipu wkwkwk.
Disclaimer Dulu
Sebagai disclaimer, artikel ini bukan untuk mendiskreditkan dan bukan juga untuk menjelekkan semua bengkel motor di Karanganyar, hanya oknum bengkel yang kebetulan saya datangi berniat melakukan tindakan pengkadalan tersebut. Di akhir artikel juga akan saya berikan rekomendasi bengkel yang menurut saya kredibel dan bisa dipercaya untuk mengatasi berbagai masalah sepeda motor. Btw gambar diatas bukanlah oknum bengkel yang dimaksud, hanya sebagai pemanis saja.
Awal Cerita
Oke lanjut, berawal dari keinginan saya untuk berkunjung ke rumah eyang yang berada di wilayah kecamatan karangpandan, saya dan sepupu berangkat pukul 8:30 WIB pagi agar tidak terkena hujan, karena biasanya apabila sudah masuk siang hari akan mendung dan hujan sampai sore. Saya berangkat menggunakan tunggangan kesayangan saya kawasaki athlete tahun 2008, sedangkan sepupu saya juga menggunakan sepeda motornya sendiri yamaha Vega ZR entah tahun berapa.
Berangkat dari pom bensin popongan lewat jalan utama (jalan lawu) yang cukup wadidaw (baca jawa : nggeronjal) alias tidak mulus sama sekali. Dijalan yang mulai menanjak tersebut saya berusaha menyalip berbagai macam kendaraan sambil menghindari lubang-lubang yang menghiasi jalan raya menuju gunung lawu ini.
Setelah beberapa kilometer saya mencoba mendahului bus yang berjalan lambat, namun tiba-tiba tarikan gas pada motor saya hilang, muncul suara bunyi ledakan pada knalpot lalu mesin mati tepat didepan bus yang sedang melaju pelan tersebut. Tetapi untung saja ketika mesin mendadak brebet lalu mati, saya berhasil menepi dan menghentikan kendaraan saya tepat didepan resto yang sepertinya sudah lama tutup.
Setelah berhasil menepi saya coba untuk menstarter kendaraan roda dua tersebut berkali-kali, namun hasilnya nihil sehingga terpaksa harus menuntun kendaraan saya ke arah timur untuk mencari bengkel. Beberapa puluh meter kemudian setelah menuntun kearah tanjakan, akhirnya menemukan satu bengkel tempat ganti oli dan menceritakan permasalahan motor yang saya tuntun. Namun bengkel tersebut menjawab dengan baik kalau dia tidak bisa membantu karena tempatnya bukanlah bengkel mesin, melainkan hanya tempat ganti oli dan tambal ban saja. Setelah mendengar hal tersebut saya meminta izin untuk beristirahat sebentar dan mengambil napas setelah berjalan menanjak menuntun motor yang bermasalah.
Ketemu Warmindo Murah & Enak
Sambil beristirahat, tidak jauh dari bengkel tersebut, tepatnya diseberang bengkel, saya melihat ada warmindo yang juga menjual es teh Rp 3000. Mampirlah saya kesana, dan mencoba untuk mencicip es teh biasa seharga Rp 3.000,-. Dengan model warung yang cukup sederhana ternyata es tehnya cukup enak dan menggunakan gula asli, rasa kelat tehnya juga cukup terasa dilidah sampai dalam hati saya berkata “ini tehnya enak nih”. Seperti namanya, warmindo tersebut tentunya menjual indomie dan juga beberapa mie instan lainnya dengan harga Rp 5.000 saja, tidak hanya mie instan, di menu mereka juga tertulis nasi kucing dan juga gorengan, dan gokilnya lagi disini juga menyediakan wifi gratis.

Tentunya semua kombinasi tersebut sangatlah menarik dimata saya sebagai penggemar mie instan buatan angkringan. Selain bisa makan, saya juga dimanjakan dengan colokan dan wifi, dalam hati saya “wah bisa spiral abyss nih disini”, nikmat mana lagi yang mau kamu dustakan.
Oke lanjut, setelah puas nongkrong di warmindo, saya bertanya pada pemilik warmindo tersebut dimana bengkel terdekat, dan dijawablah kalau bengkel terdekat ada disebelah barat tempat motor saya mogok tadi. Eh ladalah.. udah capek-capek nuntun motor ke timur eh ternyata bengkelnya tepat disebelah barat resto kosong tersebut. Oke, dengan menaruh harapan tinggi saya tuntun lagi kendaraan saya kearah bengkel yang disarankan tersebut. Setelah beberapa puluh meter saya tuntun dan ternyata betul ada bengkel ditempat motor saya yang mogok tadi.
Sampai Di Oknum Bengkel
Nah dari sinilah event perkadalan dimulai, setelah sampai ke bengkel tersebut, saya lihat ada sekitar 4 hingga 6 motor sedang mengantre memperbaiki motor dibengkel tersebut. Saya mencoba mendekat pada mekaniknya lalu menjelaskan kalau motor saya tiba-tiba brebet, gas putus lalu mesin mati, lalu saya tanya masalahnya kira-kira dimana. Setelah itu bengkel dengan mudahnya bilang kalau musti dibongkar mesin, dan motor saya harus menginap 2 harian. Ehbuset masa harus nginep, pasti mahal nih, dan kata bengkel perkiraan biayanya nanti sekitar 200 hingga 400 ribuan, gile lu ndro, gajian juga belom udah kena ratusan ribu.
Setelah berpikir sejenak, entah dari mana datangnya tiba-tiba kepikiran kata “pengapian dan busi“. Dengan rasa canggung, saya coba meminjam kunci ke bengkel tersebut untuk melepas busi, dan membersihkan busi yang sudah menghitam tersebut lalu memasangnya lagi kedalam lubang pada mesin. Setelah itu saya coba men-starter motor saya kembali dan hasilnya.. masih tidak bisa menyala, dalam hati berkata “kampret.. udah sok ide masih juga gagal”.
Karena sudah gagal, maka saya bertanya ke bengkel tersebut dimana bengkel lainnya yang paling dekat, lalu bengkel tersebut menjawab dengan songongnya kalau paling dekat ada lebih dari 3 kilo meter dari sini (bengkel tempat saya bertanya). Akhirnya berangkatlah saya menuju ke barat, bukan untuk mengambil kitab suci melainkan mencari bengkel terdekat.
Setelah berjalan sekitar 1 kilometer, saya mencoba kembali menstarter motor saya dan jreng.. bisa menyala. “Lah kok iso, alhamdulillah bisa pulang” dalam hati saya heran sekaligus bersyukur. Karena takut bakal mati lagi, maka saya batalkan kunjungan saya ke rumah eyang, dan lanjut pulang ke rumah dengan harap-harap cemas kalau mesin tiba-tiba mati lagi. Alhamdulillah setelah perjalanan yang cukup membuat cemas tersebut akhirnya bisa selamat sampai dirumah.
Ketemu Solusinya
Setelah sampai rumah, saya masih menduga kalau busi yang sekarat menjadi penyebab motor athlete saya mati ditengah jalan. Lalu saya coba lepas busi dan membawanya ke toko spare part motor di karanganyar yang agak dekat dengan rumah. Disana harga tipe busi yang saya butuhkan adalah Rp 25.000, namun pada toko salah satu client saya (baca : reygan motor karanganyar) ternyata juga menjual busi tipe yang sama dengan harga lebih murah, yakni Rp 20.000, lumayan juga Rp 5000 bisa buat beli es teh desa dapat 2 gelas, wkwkwk.

Sesampainya dirumah, langsung saya pasang busi merk NGK yang baru saja saya beli tersebut dengan kunci pinjaman dari tetangga wkwk. Setelah busi terpasang langsung saya coba starter mesin dan jreengg… langsung nyala tanpa nyendat, tanpa brebet, dan gasnya stabil tidak mudah mati seperti sebelumnya. “Bangke Rp 20ribu doang disuruh nginep 2 hari, untung gak jadi nginep, 200-400ribu aman” dalam hati saya berkata demikian wkwk.
Rekomendasi Toko Spare Part Motor di Karanganyar
Bicara soal otomotif terutama sepeda motor, tentu tidak jauh-jauh dari toko spare part, nah kali ini saya juga akan membagikan informasi mengenai rekomendasi toko spare part motor di karanganyar, jawa tengah.

Nama tokonya adalah Reygan Motor, toko ini berlokasi di Jalan Jendral Basuki Rahmat no 50, Jati, Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Toko sparepart motor ini saya rekomendasikan salah satunya karena beliau adalah client jasa website saya, selain itu dari segi harga ketika saya lakukan perbandingan dengan toko lain yang serupa, toko sparepart ini jauh lebih murah dengan barang yang sama.

Contoh sparepart yang saya bandingkan adalah busi motor untuk kawasaki athlete, dengan merek NGK ditoko lain dihargai 25 ribu, di Reygan Motor hanya 20 ribu. Selain itu mereka juga menjual berbagai macam kebutuhan motor seperti aksesoris, bodi motor, oli / pelumas, dan juga part dengan merek NPP.
Untuk pemesanan online, atau sekedar bertanya-tanya, kamu bisa menghubungi nomor WhatsApp : 0856 4729 2525 atau mengunjungi website resminya www.reyganmotor.com.
Sekian postingan basa-basi saya yang nulisnya sambil minum es teh, semoga bisa menjadi pelajaran bagi yang membacanya, biar tidak mudah percaya pada bengkel. Tapi tidak semua bengkel seperti itu ya, ingat ini hanya oknum.